Tentang Aplikasi

Tentang Aplikasi

Sistem Informasi Fase Pertanaman Padi Berbasis Citra Satelit Sentinel-1 digunakan untuk memantau peta sebaran dan luasan setiap fase pada pertanaman padi secara nasional hingga tingkat kecamatan. Data hasil analisis citra satelit Sentinel-1 bermanfaat untuk perencanaan pertanian, mendeteksi lahan yang belum dimanfaatkan serta prakiraan panen, kebutuhan benih padi, dan pupuk. Sistem ini berbasis webGIS dan dapat diakses melalui personal computer, laptop, maupun mobile browser untuk membantu pihak pengambil keputusan di Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten di seluruh Indonesia. Sistem ini juga dapat membantu pengguna dalam perencanaan pola tanam.

Definisi

SPESIFIKASI DAN PENGOLAHAN DATA CITRA SATELIT

  1. Data citra satelit yang digunakan adalah citra satelit Sentinel-1 dengan resolusi 1 pixel = 50 m x 50 m dengan waktu perekaman 12 hari sekali.
  2. Data citra satelit Sentinel-1 berupa Analysis Ready Data (ARD) diperoleh dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Satelit ini mengirimkan data dari instrumen Radar Apertur Sintetis (SAR) C-band dengan polarisasi ganda. Data citra ini dikirim dari BRIN ke Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian secara online setiap dua belas hari.
  3. Pusdatin didukung oleh BRIN untuk menyusun sistem otomasi pengolahan data citra satelit Sentinel-1 meliputi: (a) cropping citra, (b) masking indeks pertanaman dengan peta lahan baku sawah, (c) interpolasi dan filtering indeks, (d) estimasi fase pertanaman padi, (e) masking fase padi dengan peta administrasi kecamatan (Kemendagri, 2022), (f) menghitung luasan masing-masing fase per kecamatan, dan (g) menghitung indeks pertanaman padi dengan model yang telah disusun.
  4. Pusdatin dan BRIN melakukan ground check dari hasil pemodelan dengan keadaan riil di lapangan. Perbaikan model dilakukan berdasarkan hasil ground check dan laporan petugas kecamatan yang melaporkan luas pertanaman.
  5. Hasil pengolahan citra satelit Sentinel-1 adalah peta dan data luas sebaran fase pertanaman padi menurut kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.
  6. Fase pertanaman padi dikelompokkan menjadi:
    • a. Fase Bera dan Non Padi — lahan setelah dipanen, belum ditanam kembali, dan bukan tanaman padi.
    • b. Fase Tanam — pertanaman padi berumur 1–12 HST (Hari Setelah Tanam).
    • c. Fase Vegetatif 1 — pertanaman padi berumur 13–36 HST.
    • d. Fase Vegetatif 2 — pertanaman padi berumur 37–60 HST.
    • e. Fase Generatif 1 — pertanaman padi berumur 61–84 HST.
    • f. Fase Generatif 2 — pertanaman padi berumur 85–108 HST.
    • g. Fase Panen — pertanaman padi berumur lebih dari 108 HST.
    Data fase tanam dan panen padi hasil analisis citra satelit dapat dijadikan sebagai data dukung untuk melakukan validasi terhadap data statistik di lapangan yang diperoleh secara konvensional.
  7. Manfaat yang diperoleh dari sistem ini antara lain:
    • a. Sebagai bahan evaluasi dan dasar pengambilan kebijakan.
    • b. Sebagai data dan informasi pendukung untuk validasi data statistik lapangan.
    • c. Sebagai bahan evaluasi dan perencanaan teknis kegiatan di daerah, seperti rencana percepatan tanam, penyiapan kebutuhan benih padi, serta kebutuhan pupuk pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.